Jujur ya, jadi penulis itu kadang terasa seperti pekerjaan seribu wajah. Hari ini ngetik proposal, besok bikin CV untuk tawaran kerja lepas, lalu lanjut nulis artikel yang harus rapi dan enak dibaca. Ini bukan panduan akademis yang kaku, melainkan curhatan plus tips praktis yang selama ini aku pakai — cara yang nyaris selalu menyelamatkan deadline dan moodku. Bayangkan: kopi dingin di meja, lampu kerja menyala, playlist jazz pelan di background. Baru deh aku bisa fokus.
CV itu tiket pertama supaya klien mampir baca portofolio kamu. Intinya: jangan terlalu panjang, tapi juga jangan asal ringkas. Mulai dengan ringkasan singkat, 2-3 kalimat yang menjelaskan siapa kamu sebagai penulis. Contoh: “Penulis konten berpengalaman 3 tahun di bidang gaya hidup dan teknologi, ahli SEO dasar, cepat riset.” Simple dan langsung.
Bagian pengalaman cukup 3-5 poin terbaru dan relevan. Gunakan kalimat aktif: “Meningkatkan trafik blog 40% melalui optimasi kata kunci,” bukan “bertanggung jawab atas optimasi.” Tambahkan link ke 3-5 tulisan terbaik — ini penting. Oh, satu lagi: foto profesional tidak wajib, tapi kalau ada, gunakan yang natural. Aku pernah dicoret sekali karena foto liburan pakai kacamata hitam. True story.
Proposal sering dianggap formal kaku. Padahal, klien butuh solusi, bukan novel. Buka dengan satu kalimat yang memetakan masalah mereka. Lalu jelaskan pendekatanmu: timeline, jumlah revisi, dan harga. Contoh struktur cepat: masalah > solusi > deliverables > estimasi waktu > harga. Buat paket kecil dan paket lengkap. Pemilik usaha lebih suka pilihan yang jelas.
Sertakan juga testimoni singkat kalau ada. Kadang satu kalimat dari klien sebelumnya sudah cukup untuk menambah kepercayaan. Aku biasanya sematkan link ke profil layanan atau portofolio—kalau sedang menawarkan jasa, aku juga merekomendasikan rekan seperti cemwritingservices untuk project yang perlu skalabilitas atau spesialisasi tertentu. Itu terasa lebih profesional dan membantu mereka yang butuh solusi lengkap.
Nah, masuk ke bagian favorit: menulis. Pertama, kenali pembaca. Siapa mereka? Apa yang mereka mau? Kalau kita paham, nada tulisan jadi nyambung. Mulai dengan lead yang menarik—bisa fakta mengejutkan, kutipan singkat, atau pertanyaan retoris. Jangan takut pakai kalimat pendek untuk memberi napas; kalimat panjang juga baik asalkan punya ritme.
Gunakan struktur teratur: intro, poin-poin penting, dan kesimpulan yang menawarkan action. Sisipkan subheading supaya pembaca yang skim tetap dapat inti. Satu trik kecil: bayangkan kamu sedang ngobrol dengan teman yang penasaran. Ini bikin bahasa lebih langsung dan hangat. Favoritku adalah menambahkan contoh nyata: “misal, saat aku menulis untuk klien kopi lokal, headline yang menyebut keunikan biji langsung menaikkan klik 25%.” Detil seperti itu bikin tulisan terasa otentik.
Editing itu bukan hanya soal memperbaiki typo. Di tahap ini kamu memastikan alur jelas, argumen kuat, dan kalimat mengalir. Pertama baca secara kasar—cek struktur. Kedua, baca untuk gaya: hilangkan jargon yang nggak perlu, potong pengulangan. Ketiga, cek fakta dan link. Terakhir, gunakan pengecekan grammar simpel, tapi jangan serahkan sepenuhnya ke alat otomatis; mereka sering salah konteks.
Satu kebiasaan yang sangat membantu: beri jeda antara menulis dan mengedit. Minimal beberapa jam, kalau bisa satu malam. Otak butuh ‘melupakan’ sedikit supaya bisa melihat tulisan dengan mata pembaca baru. Aku juga suka mengubah font saat edit, dari Times ke Sans serif; perubahan visual ini anehnya membuat aku menemukan kalimat yang janggal.
Simpel saja: CV yang jelas, proposal yang fokus, artikel yang punya suara, dan editing yang teliti. Kalau kamu lagi bangun bisnis jasa penulisan, anggap ini jako landasan — bukan aturan mati, tapi kompas. Dan kalau kamu butuh bantuan atau kolaborasi, cukup bilang. Serius. Aku senang ngobrol soal naskah sambil ngopi virtual.
Jasa Penulisan Konten dan Panduan Membuat Proposal CV Artikel Editing Sambil menyesap kopi yang sudah…
Kalau kamu sedang menapaki jalan menulis untuk klien, kamu mungkin sadar betapa besar peran konten…
Jasa Penulisan Konten: Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, dan Editing Apa Sebenarnya Jasa Penulisan Konten?…
Pengalaman Jasa Penulisan Konten, Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, Editing Sejak beberapa tahun terakhir, aku…
Kisah Jasa Penulisan Konten Panduan Proposal CV Artikel dan Editing Apa itu Jasa Penulisan Konten…
Saya dulu sering kebingungan antara nulis sendiri atau mengalihkannya ke orang lain. Pagi-pagi bikin artikel,…