Categories: Uncategorized

Curhat Penulis: dari Proposal Hingga CV, Trik Menulis dan Edit Tanpa Ribet

Curhat Penulis: dari Proposal Hingga CV, Trik Menulis dan Edit Tanpa Ribet

Hai! Ini catatan ringan dari meja kerjaku — kopi masih panas, playlist lo-fi, dan otak lagi ngumpulin ide buat klien. Aku sering ditanya: gimana sih cara bikin proposal yang nggak ditolak, CV yang ngejual, artikel yang enak dibaca, dan proses editing yang nggak bikin stres? Yuk curhat bareng. Aku share trik sederhana yang selama ini ngebantu aku kerja lebih cepet tanpa kehilangan kualitas.

Proposal? Santai, jangan panik

Proposal itu ibarat surat cinta ke calon klien: jelas, tulus, dan nggak bertele-tele. Struktur yang kujaga biasanya sederhana: pembukaan singkat (kenali masalah klien), solusi yang ditawarkan (spesifik), nilai tambah (kenapa aku beda), timeline, harga, dan call to action. Jangan lupa lampirin portofolio relevan — klien suka lihat bukti nyata.

Trik praktis: siapkan template dasar. Jadi tiap dapat brief, aku tinggal edit poin masalah-solusi sesuai kebutuhan. Pakai bullet point supaya mudah dibaca. Kalau bisa, kasih paket (misal: Bronze, Silver, Gold) biar klien bisa milih sesuai budget. Dan yang penting, tulis dengan bahasa yang ramah, bukan korporat kaku. Kata-kata seperti “aku bantu” atau “kita atur bareng” seringnya lebih nendang.

CV yang bukan sekadar daftar prestasi

CV penulis itu harus ngejual kemampuan menulis, bukan cuma daftar pengalaman kerja. Mulailah dengan ringkasan singkat: siapa kamu, gaya nulismu, niche yang dikuasai. Lalu masukkan pengalaman yang relevan — jangan semuanya dimasukin kalau nggak nyambung. Cantumkan contoh hasil kerja atau link ke publikasi, jumlah kata yang biasa kamu tulis per hari, dan tools yang dikuasai (misal WordPress, SEO tools, Google Docs).

Tips styling: pakai format bersih, satu halaman kalau bisa, dan tambahkan angka konkret. Contoh: “Meningkatkan engagement artikel klien 30% dalam 3 bulan” jelas lebih kuat daripada “meningkatkan engagement”. Jangan lupa foto profesional kalau cocok dengan target klien atau platform.

Nulis artikel: trik biar nggak mentok (plus rekomendasi kalau mau serahin aja)

Bagian ini favoritku: menulis nyata, menulis asyik. Pertama, buat outline — mulai dari headline, intro hook, poin-poin utama, sampai closing. Kalau udah ada kerangka, ngeblok kata jadi gampang. Hook itu penting: bisa pertanyaan, fakta mengejutkan, atau anekdot singkat. Setelah itu, tulis bebas dulu tanpa edit, biarkan ide mengalir. Baru kemudian rapihin bahasa dan struktur.

Untuk riset, cukup tiga sumber kredibel, jangan berlebihan. Catat data penting dan sumbernya. Perhatikan pembaca: pakai bahasa yang mereka paham, jangan akademis kecuali diminta. Sedikit storytelling bikin artikel lebih nyantol di kepala pembaca. Dan kalau kamu capek, delegasikan—ada layanan yang siap bantu, contohnya cemwritingservices, yang bisa handle mulai dari riset sampai final draft.

Edit: benerin tanpa nangis

Editing sering dianggap momok, padahal bisa jadi momen seru. Pertama, istirahat dulu setelah nulis: biarkan teks ‘dingin’ minimal 30 menit atau semalaman kalau deadline longgar. Baca ulang dengan tujuan berbeda tiap kali: satu kali fokus pada struktur, satu kali pada alur kalimat, satu kali pada ejaan dan tanda baca.

Prinsipku: cut the fluff. Kalimat yang panjang dan berputar-putar biasanya bisa disingkat tanpa kehilangan pesan. Baca keras-keras untuk cek ritme; kalau ada kalimat yang bikin napas terhenti, itu tanda perlu dipoter. Gunakan tools grammar sebagai bantuan, bukan otoritas mutlak. Terakhir, minta second opinion — mata lain sering nemuin typo atau inkonsistensi yang kita lewatkan.

Untuk pekerjaan banyak atau deadline mepet, bikin checklist editing: konsistensi istilah, cek fakta, cek link, cek meta (judul & meta description), dan terakhir proofread. Kalau perlu, gunakan fitur komentar di Google Docs supaya klien/teman bisa kasih masukan tanpa merusak naskah utama.

Nah, itu sebagian curhat dan trik yang aku pakai sehari-hari. Intinya: siapin template, kerangka, dan ritual kecil (kopi, playlist, jeda), lalu jangan takut delegasi kalau kewalahan. Menulis itu kerja kreatif, tapi nggak harus dramatis. Biar prosesnya tetap enjoy, tetap manusiawi, dan hasilnya tetap profesional. Sampai jumpa di curhat selanjutnya — semoga deadlinemu ramah hari ini!

okto88blog@gmail.com

Share
Published by
okto88blog@gmail.com

Recent Posts

Jasa Penulisan Konten dan Panduan Membuat Proposal CV Artikel Editing

Jasa Penulisan Konten dan Panduan Membuat Proposal CV Artikel Editing Sambil menyesap kopi yang sudah…

2 hours ago

Jasa Penulisan Konten: Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, Editing

Kalau kamu sedang menapaki jalan menulis untuk klien, kamu mungkin sadar betapa besar peran konten…

16 hours ago

Jasa Penulisan Konten: Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, dan Editing

Jasa Penulisan Konten: Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, dan Editing Apa Sebenarnya Jasa Penulisan Konten?…

1 day ago

Pengalaman Jasa Penulisan Konten, Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, Editing

Pengalaman Jasa Penulisan Konten, Panduan Membuat Proposal, CV, Artikel, Editing Sejak beberapa tahun terakhir, aku…

3 days ago

Kisah Jasa Penulisan Konten Panduan Proposal CV Artikel dan Editing

Kisah Jasa Penulisan Konten Panduan Proposal CV Artikel dan Editing Apa itu Jasa Penulisan Konten…

4 days ago

Mengenal Jasa Penulisan Konten dan Panduan Proposal CV Artikel Editing

Saya dulu sering kebingungan antara nulis sendiri atau mengalihkannya ke orang lain. Pagi-pagi bikin artikel,…

5 days ago